BAB I PENDAHULUAN ( A. Latar Belakang )

Pendidikan agama Islam merupakan pondasi yang sangat mendasar dan mempunyai peranan yang sangat penting bagi hidup dan kehidupan bangsa Indonesia khususnya bagi ummat Islam, ketika era globalisasi dan modernisasi masuk tak terbendung, membawa produk dan budaya berlabel luar negeri yang tidak semuanya berdefinisi positif, dimana budaya yang bernuansa Islami tertindas oleh masuknya budaya Barat, dengan kebanyakan orang mengatakan : 'dengan menirukan budaya Barat, agar kita tidak ketinggalan zaman' sedangkan budaya Islami dibilang terbelakang, juga masih banyak terdapat kurangnya pemahaman tentang agama Islam dalam hal ibadah khususnya di dalam shalat mengenai tata cara shalat ataupun pelaksanaannya, sehingga terjadilah saling salah menyalahkan satu sama lainnya. Mereka menganggap ajaran merekalah yang paling benar sedangkan yang lainnya berkata demikian pula, bahkan sempat ada yang mengatakan 'sesat ajarannya' padahal sesama muslim itu sendiri, sehingga lahirlah paham fenimisme yaitu orang yang kurang pengetahuan agamanya dan pada akhirnya berpendapat bahwa agama itu relative kebenarannya (Religius Relativism), karena itu semua berlandaskan atas dasar kurangnya pemahaman akan pentingnya pembelajaran PAI. Maka kebutuhan akan moral dan penanaman keyakinan sangat dibutuhkan oleh seluruh manusia khususnya ummat Islam. Dengan kondisi seperti ini pembelajaran PAI berperan sebagai sarana proteksi dalam memilah milih ajaran maupun budaya perkembangan zaman yang datang, mana yang layak menjadi konsumsi, dan mana yang hanya menjadi racun bagi kita.
Tapi seringkali pembelajaran PAI dikesampingkan oleh sekolah - sekolah umum, menjadi materi yang kurang di prioritaskan, contohnya dengan alokasi waktu yang sangat minim dan kurangnya pemahaman guru terhadap materi PAI yang diajarkan. Dengan demikian penulis sangat prihatin dengan kondisi tersebut dan ingin membuktikan bahwa dengan memahami PAI lebih mendalam, generasi kita akan siap menghadapi tantangan zaman yang semakin lama semakin tak terarah yang menjadi tujuan hidup masyarakat muslim. Karena ajaran, budaya atau pun produk asing yang masuk selama ini banyak yang tidak terkontrol dan terfilter dengan baik. Oleh karena itu layaklah kiranya pembelajaran PAI menjadi prioritas dan dipahami dengan baik, sehingga bangsa kita tidak akan miskin Iman dan khususnya ummat Islam tidak akan tergoyahkan keyakinannya. Selain itu pembelajaran PAI juga mempunyai peranan penting menanamkan IMTAQ sebagai tuntunan mengarahkan IPTEK yang menjadi suatu tuntutan zaman.
Dengan demikian dalam memahami PAI harus secara menyeluruh, agar tidak terjadi kesalah pahaman atau pun salah persepsi dalam memahaminya.
Firman Allah SWT. :
Artinya :
"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah - langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu." (Al – Baqarah : 208)
Dalam keterangan ayat di atas, Allah menyuruh kita agar memeluk Islam dengan totalitas dan menganjurkan untuk menyaring kembali ajaran, budaya ataupun produk yang terlihat asing mana yang kiranya baik dan tidak baik untuk dijadikan bahan konsumsi dalam pandangan Islam. Allah SWT menciptakan manusia itu berbangsa – bangsa untuk saling mengenal adat kebiasaan, budaya dan tradisi. Dan Allah tidak membedakan satu bangsa dengan yang lain, satu suku dengan yang lain, semua sama kedudukannya dihadapan Allah SWT. Kecuali yang membedakan hanyalah ketaqwaannya saja.
Firman Allah SWT. :
Artinya :
“Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki - laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku - suku supaya kamu saling kenal - mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Al - Hujurat : 13)

Sudah berapa banyak orang yang berilmu tapi terkadang banyak pula yang kurang berpendidikan moral. Dengan niat yang sudah tidak terarah lagi, ilmu dijadikan sebagai ladang bisnis (product materil) untuk meraih keuntungan, ilmu dijadikan sebagai senjata untuk melemahkan satu sama lain, itu semua atas dasar ‘pembelajaran dirinya’ yang kurang maksimal. Sedangkan ‘pembelajaran diri’ hanya dapat diperoleh dengan melalui pendidikan, karena pendidikan mempunyai makna “Bimbingan atau Pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju kepribadian yang utama.”
Dari paparan definisi di atas terlibat unsur pengajaran, yang mana unsur pengajaran adalah proses pendidikan yang mempunyai tahapan waktu yang lama untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu pendidikan adalah konsep ideal dan segala yang menjadi tujuan pendidikan dapat tersalurkan melalui pendidikan. Sedangkan target utama pendidikan adalah membentuk manusia yang berakhlaqul karimah dalam hidup dan kehidupan.
Dalam usaha melaksanakan kegiatan pendidikan ini, Sekolah adalah lembaga resmi pelaksanaan kegiatan pendidikan yang diakui pemerintah dan mempunyai status disamakan, sehingga lebih mudah bagi peserta didik untuk mengikuti tahapan belajar pada jenjang berikutnya yang lebih tinggi.
Hal tersebut diatur dalam Undang – Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 3 yang berbunyi : “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlaq mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan Undang – Undang.”
Keinginan untuk mempunyai mutu pendidikan yang bagus dan bermutu adalah impian kita semua, karenanya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan yang lebih baik, teratur, dan terencana terutama diiringi visi menciptakan generasi kuat dalam IMTAQ dan paham akan IPTEK, membutuhkan kerja sama, waktu dan financial yang tidak sedikit.
Sekolah Dasar Negeri Karawaci 8 yang terletak di Jl. Beringin Raya No. 157 Kelurahan Nusa Jaya Kecamatan Karawaci Perumnas 1 kota Tangerang, adalah salah satu lembaga pendidikan yang tengah menuju ke arah sana dalam mengembangkan dan mengajarkan seluruh ilmu pengetahuan. Pengetahuan agama dalam hal ini menjadi prioritas pembelajaran karena dengan pengetahuan agama yang cukup mapan akan tercipta peserta didik yang berakhlaqul karimah dan kokoh secara mentalitas dalam menghadapi tantangan zaman dan hal ini juga merupakan cerminan dari IMTAQ. Karena dengan akhlaq yang mulia itulah manusia akan mencapai derajat yang luhur. H.M Arifin dalam bukunya ‘Ilmu Pendidikan Islam’ menjelaskan bahwa : “Islam sebagai petunjuk Illahi mengandung implikasi kependidikan yang mampu membimbing dan mengarahkan manusia menjadi seorang mukmin, muslim, mukhsin, dan muttaqin sesuai proses tahap demi tahap.”
Namun demikian pengetahuan tentang sains dan tekhnologi tidak pula dilupakan, dan itu semua merupakan manifestasi dari IPTEK, karena keterpaduan antara ilmu agama akan menjadikan anak didik menjadi anak yang berakhlaq mulia, yang mengerti bagaimana berhubungan dengan teman, guru dan anggota masyarakat yang ada di sekitarnya, dan pengetahuan yang bersifat tekhnologi akan menjadikan anak mempunyai wawasan yang luas terkait dengan perkembangan tekhnologi masa kini.
Berkaitan dengan proses belajar mengajar tersebut, guru mempunyai peranan yang sangat penting. Dipundaknya terpikul tanggung jawab utama yang mempengaruhi seluruh usaha kependidikan persekolahan. Seorang guru dapat membuat perkembangan anak dalam hal pelajaran bertambah. Melalui tekhnik dan metode – metode yang menyenangkan para siswa. Dengan pola belajar menghapal, meniru dan mempraktekkan pelajaran, terutama pembelajaran PAI terhadap pelaksanaan shalat diharapkan agar siswa dapat mengenal, mengetahui dan memahami dasar pembelajaran PAI di Sekolah Dasar Negeri Karawaci 8 Perumnas 1 Kota Tangerang. Sehingga ketika jenjang pendidikan berikutnya mereka tempuh, di SMP atau MTs, kemampuan mereka dalam memahami pelajaran PAI tidak diragukan lagi.
Berdasarkan penelitian pendahulu dijumpai sebagian siswa masih belum memahami pembelajaran PAI terhadap pelaksanaan shalat dan pemahamannya masih rendah, hal ini disebabkan karena kurang minat siswa dalam mempelajari PAI, tidak pahamnya siswa tentang pentingnya pembelajaran PAI, padahal pelaksanaan shalat merupakan suatu kewajiban bagi setiap ummat Islam yang menjadi konsumsi kehidupan sehari – hari bagi pribadi seorang muslim sejati serta dapat melahirkan akhlaq yang mulia, juga karena kurangnya motivasi orang tua kepada anak untuk mempelajari PAI, kurangnya kedisiplinan siswa, sarana dan prasarana yang sangat terbatas, dan kondisi lingkungan yang kurang kondusif. Pada akhirnya membuat siswa belum mampu secara maksimal menjadikan pembelajaran PAI terhadap pelaksanaan shalat bagian dari kewajiban dan kebutuhan hidup pribadi seorang muslim dalam keseharian. Pelaksanaan shalat dengan berlandaskan pemahaman pembelajaran PAI secara menyeluruh dapat melahirkan beberapa keterampilan berakhlaqul karimah, diantaranya : mendengarkan dalam pengertian menerima dan menghargai pendapat yang berbeda dan hanya bertutur kata yang sekiranya dapat memberikan manfaat. Keterampilan inilah yang digunakan untuk menciptakan wacana dalam kehidupan bermasyarakat. Mata pelajaran PAI di sekolah dasar dimaksudkan agar peserta didik mampu mengembangkan kompetensi ibadah khususnya di dalam pelaksanaan shalat untuk mengiringi tindakan dalam konteks sekolah. Siswa masuk kelas realisasinya untuk lebih meningkatkan pemahaman pembelajaran PAI terhadap pelaksanaan shalat siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Karawaci 8 Perumnas 1 Kota Tangerang, pihak sekolah banyak melakukan hal – hal yang tepat guna, diantaranya memberikan pemahaman tentang pentingnya pembelajaran PAI dan motivasi belajar kepada para siswa, serta memberikan tekanan kepada guru untuk lebih memperhatikan metode pembelajaran portopolio, yakni model pembelajaran yang berprinsip pada belajar untuk tahu, belajar untuk melaksanakan atau berbuat, belajar untuk menanamkan jati diri yang kokoh, dan belajar untuk hidup bersama secara harmonis. Diharapkan hal ini akan dapat lebih meningkatkan kualitas pembelajaran PAI terhadap pelaksanaan shalat siswa.
Saya tulis latar belakang ini, setelah saya yakin bahwa ketika amalan Islam menjadi jauh dari fitrahnya di masa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, maka terjadilah kemorosotan moral, kehidupan rohani menjadi lemah, ilmupun kian sedikit. Begitupula semakin hilang keteguhan ketika menghadapi fenomena - fenomena yang mengerikan dan menyedihkan, dan jarak antara syi'ar dan kenyataan semakin lebar, serta semakin hilang jejak - jejak Nabi pada para juru dakwah (da'i), sebagai gantinya muncul jejak (jalan) yang dipenuhi oleh pemikiran aneh. Maka saya berkeinginan untuk menulis pembahasan ini dengan tujuan menyebarkan ilmu dan menampakkan al - haq. Mudah - mudahan Allah memberi rahmat dan menunjukkan jalan yang lurus kepada kita. Sesungguhnya Allah Maha mampu atas segala sesuatu.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis akan mengadakan penelitian dan membahas skripsi yang berjudul : “PENGARUH PEMBELAJARAN PAI TERHADAP PELAKSANAAN SHALAT SISWA KELAS IV DI SD NEGERI KARAWACI 8 PERUMNAS 1 KOTA TANGERANG”
1. Alasan Pemberian Judul
Yang menjadi alasan dalam pemilihan judul skripsi tersebut adalah :
a. Karena pembelajaran PAI merupakan dasar ilmu sebagai pondasi utama untuk berinteraksi dan menyaring kembali dengan masuknya perbedaan pemahaman maupun budaya Barat yang masuk sesuai tuntutan zaman.
b. Keberhasilan pendidikan tentu harus melalui proses belajar mengajar dengan menanamkan akhlaqul karimah pada anak didik. Oleh karena pentingnya hal ini, maka penulis mengangkatnya menjadi judul skripsi.